Menurut KBBI V Daring, Braille adalah sistem tulisan sentuh dan cetakan untuk penyandang tunanetra berupa kode yang terdiri dari 6 titik dalam berbagai kombinasi yang ditonjolkan pada kertas.
Huruf Braille pertama kali ditemukan oleh seorang tunanetra asal Paris bernama Louise Braille pada tahun 1824.
Saat itu, Louise baru berusia 15 tahun. Ia tergugah menciptakan huruf yang bisa diraba dan dibaca sekalipun dalam keadaan gelap gulita.
Hal tersebut tersinpirasi dari peristiwa yang dialami oleh Kapten Charles Barbier, perwira tentara bekas Napoleon yang kesulitan dalam membaca kode dari serdadunya dalam kondisi minim cahaya.
Namun sayangnya, kala itu Braille tidak memiliki huruf W
Akan tetapi, untuk menyesuaikan kebutuhan para tunanetra, pada tahun 1851 Louise mengajukan tulisan Braille kepada pemerintah Paris agar diakui secara sah.
And voilla, kini sistem huruf Braille semakin berkembang pasca diakui secara universal dengan nama "Tulisan Braille" pada abad ke-19
Dari sejarah huruf Braille pula diketahui, bahwa rumah kediaman Louise Braille yang terletak di Coupvray, 40 km sebelah timur Paris telah dijadikan Museum oleh Dewan Dunia Untuk Kesejahteraan Tunanetra (The World Council for the Welfare of the Blind).
Foto Louise Braille (1809 - 1852) by Google |
SISTEM HURUF BRAILLE
Night writing atau tulisan malam merupakan sistem penulisan huruf Braille. Yang dulunya menggunakan kerangka kartu domino, kini telah disempurnakan menggunakan konsep sel Braille. Dimana setiap sel terdiri dari 6 titik timbul yang meliputi 4 baris dan 2 titik. Keenam titik tersebut kemudian dapat disusun hingga menjadi 64 kombinasi.
Dijelaskan dalam Wikipedia dan wikiHOw, cara membaca huruf Braille dimulai dari kiri ke kanan. Sedang cara membuat huruf Braille bisa menggunakan banyak metode. Diantaranya:
👀 Secara Manual
Menggunakan perlengkapan tulis tangan untuk tunanetra berupa slate (papan berlubang), stylus dan kertas cardstock
👀 Diketik
Ukuran huruf Braille umumnya memiliki tinggi 0,5 mm, spasi horizontal dan vertikal serta ukuran titik dalam sel 2,5 mm.
Maka dari itu, cara membuat huruf Braille bisa dengan memanfaatkan braillewriter, sejenis alat ketk yang mirip mesin tik tetapi hanya memiliki 6 tombol.
Braillewriter by wikiHow |
👀 Secara Modern
Berkat kecanggihan teknologi, kini sudah banyak yang menyediakan layanan bagi penyandang disabilitas. Beberapa perusahaan teknologi bahkan menciptakan perangkat elektronik yang mendukung kebutuhan para tunanetra seperti Mountbatten Brailler (braillewriter elektronik), Perkins Smart Brailler (braillewriter elektronik) dan Macintosh (iPad).
Mountbatten Brailler by wikipedia |
ABJAD BRAILLE
Setelah diakui secara universal, huruf Braille a-z juga telah mencapai taraf kesempurnaan pada tahun 1824. Diperkaya dengan not musik dan matematika, huruf Braille kini diubah menjadi 8 titik yang akan memudahkan para tunanetra untuk membedakan huruf besar dan huruf kecil.
Tidak hanya itu, sistem penulisan Braille pun telah disesuaikan dengan huruf-huruf ASCI berstandar Unicode
Satu sel Brailler by Google |
Braille alphabet by wikiHow |
Braille simbol by wikiHow |
Braille translator by wikiHow |
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Braille
- https://id.wikihow.com/Menulis-Braille
Selama ini belum pernah membayangkan huruf braile seperti apa. Ternyata berupa titik-titik gitu ya. Makasih infonya
ReplyDeletekembali kasih, kak
Deletesemoga semakin menambah wawasan, ya :)
Oh jadi gitu ya sejarahnya. Menarik sekali. Untung ya, ada huruf Braille jadi memudahkan para tunanetra untuk membaca dan berkomunikasi dengan teks
ReplyDeletebetul
Deleteapalagi sekarang, perusahaan-perusahaan elektronik seperti Samsung sudah menyediakan fitur untuk teman-teman disabilitas, khususnya penyandang netra ^^
Saya sudah lama penasaran gimana huruf braille, tapi tak pernah kepikiran cari. Wah ternyata seperti itu ya. Jadi pengen belajar dan mencobanya untuk menulis sesuatu.
ReplyDeleteiya, kak
Deletesekilas sih mudah ya
namun perlu ketelitian supaya mahir nulis huruf braille nya :)
Wah baru tahu! Such a interesting info, kak! Jadi ingat dulu aku pernah jadi volunteer membacakan buku untuk direkam dan didistribusikan kepada teman-teman tua netra. Jadi mereka ada pilihan untuk mendengarkan audio book, kalau tidak ada buku braile nya :)
ReplyDeleteyups, audio book juga bisa jadi alternatif media untuk teman-teman tunanetra kak. lebih mudah karena hanya tinggal mendengarkan saja ^^
DeleteBelum pernah liat atau pegang buku dengan tulisan braille. Mirip kode morse bedanya ini 3 dimensi yaaa. Sangat bermanfaat sistem tulisan ini^^
ReplyDeletekalau aku sih sering, kak
Deletekarena kebetulan adikku sekolah di sekolah luar biasa
jadi lumayan akrab dengan teman-teman tunanetra dan kesehariannya :)
Saya baru lihat ini huruf braille, ternyata model titik-titik gitu ya. Huruf braille ini sangat membantu sekali untuk tuna netra
ReplyDeleteAku sering sih lihat huruf Braille ini dalam banyak media seperti film, buku, dan lain-lain. Namun, baru tahu juga secara detail dan rincinya sekarang. Cukup rumit buat aku, ya. Tapi, benar-benar bermanfaat untuk para penyandang tunanetra.
ReplyDeleteSelama ini hanya tahu klo huruf braile itu untuk tuna netra, tapi belum pernah lihat gimana
ReplyDeletebentuknya
saat baca ini jadi tahu bagaimana bentuk huruf braile
Saya pernah baca komik tentang orang buta yang membaca menggunakan huruf braille, tapi belum paham bangt waktu itu karena fokus pada cerita utama. Baca ini saya makin paham hehe.
ReplyDeleteAku pernah lihat bentuk huruf braille di film Always yang di perankan oleh oppa So Ji Sub
ReplyDeleteWah jadi pengen belajar, dari dulu penasaran dengan huruf braille, terimakasih sangat bermanfaat
ReplyDeletekalu lihat kode-kode huruf braille jadi tertegun, daebakkk ini tuh kaya kirim pesan sandi aja, ada kode-kodenya buat baca tulis, dipikir2 pembaca dan penulis braile bahkan lebih unggul dari diri ini yg ngapalin sandi morse aja ga bisa2 padahal punya kelebihan di indra penglihatan, salute!
ReplyDeleteaku juga takjub sama mereka yang pandai membaca hanya dengan meraba kak. Sungguh luar biasa :)
DeleteSalut untuk perusahaan teknologi menciptakan perangkat elektronik yang mendukung kebutuhan para tunanetra. Sehingga mereka bisa membaca dan menggali informasi dari sebuah tulisan
ReplyDeletebener banget kak
Deletesay thanks sama kecanggihan teknologi, ya
Aku belum pernah tahu buku dan alatnya sih. Tapi ini pasti ngebantu banget buat temen temen yang tidak bisa melihat.
ReplyDeleteSaya kira huruf braille itu notasi-notasi dari huruf-huruf latin ternyata bukan.
ReplyDeleteSalah satu anggota keluarga besar suami ada yang tuna netra dan kalau baca buku ya bukunya isinya titik-titik semua dari huruf braile. Udah lama tahu bentuk bukunya, tapi baru baca sejarahnya di sini nih
ReplyDeleteAku jadi penasaran deh cara bacanya. Soalnya biasanya lebih singkat kan dari huruf biasa, kalau sepenglihatan ku di tempat yang ada huruf braille + huruf latin secara bersamaan.
ReplyDeletekata orang-orang, huruf braile ini tidak gampang untuk dipelajari. dan aku takjub bagi yang tunanetra tapi bisa membaca terlebih membaca Alquran Braile
ReplyDeleteOooh, ternyata seperti itu huruf braile. Per huruf ya. Pantas Al Quran braile sangat tebal ya, satu juz-nya sama dengan satu mushof 30 juz Al Quran Arab.
ReplyDeletebaru tau sejarah huruf braille, dan aku kira dari pertama dulu abjadnya sama seperti huruf abjad pada umumnya.
ReplyDeletekalau baca post ini jadi inget drama cina :D
ada juga drakor yang mengangkat kisah tentang penyandang tunanetra kak
DeleteJujur walopun skr JD tahu deretan hurup dan simbol braille, tapi aku tetep ga ngerti cara membacanya. Kalo dr atas aja, alfabet F dan simbol tanda seru bentuknya sama. Cara mereka membedakan gimana Yaa?
ReplyDeleteAku pernah mba coba meraba hurup braille. Tapi jujur mungkin tanganku yg ga sensitif, aku susah merasakan perbedaan titik2nya 😔. Hebaaat bagi yg bisa, jari tangannya sangat sensitif berarti ya
beruntungnya sekali kita masih bisa melihat dengan jelas ya kak
Deletedan mereka itu hebat loh, hanya dengan meraba tapi bisa membaca :)
Keren, ternyata sudah dari lama huruf braile digunakan untuk berkomunikasi. perkembangan alatnya juga beragam ya. Selama ini saya hanya lihat di internet, belum pernah melihat secara langsung di buku.
ReplyDeletesay thanks to kecanggihan teknologi yang sudah memudahkan kaum disabilitas dalam beraktivitas kak :)
Deleteyang menciptakan huruf ini hebat ya dan memang sensitifitas perasa orang tunanetra peka jadi bisa membedakan
ReplyDeletebetul banget, karena huruf braille mengandalkan sensitifas dari indera peraba kak ^^
DeleteSaya baru tahu lebih lengkap seputar huruf braille ini, Mbak. Ternyata memamg kombinasi titik-titik, ya. Dan pastinya, seiring perkembangan zaman dan teknologi, teman-teman tuna netra akan terbantu juga.
ReplyDelete