Menurut WHO, kasus anak down syndrome adalah jenis kelainan genetik akibat penyakit trismomy 21 yang paling sering terjadi. Dalam setahun, ada sekitar 3000 sampai 5000 bayi lahir dengan kondisi tersebut.
Pada umumnya, anak-anak down syndrome memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, berbicara dan interaksi sosial.
Hal tersebut disebakan oleh komponen kromosom yang terbentuk tidak normal pada saat perkembangan sel sperma atau sel telur.
Walau terkendala dalam hal berbicara dan bahasa, anak down syndrome ringan dapat melakukan terapi wicara agar mampu berkomunikasi dengan baik sebelum benar-benar lancar bicara.
Namun perlu diingat, proses penerimaan setiap anak sindrom down saat pembelajaran berbeda-beda. Ada yang cepat dan juga lambat.
PENYEBAB ANAK DOWN SYNDROME SULIT BICARA
Perkembangan sel telur atau sel sperma yang tidak sempurna ternyata berpengaruh besar pada kemampuan otak dan motorik janin, lho.
Perkembangan sel yang abnormal menyebabkan perilaku bayi down syndrome terkendala banyak hal. Salah satunya adalah kesulitan untuk berbicara.
Selain itu, permasalahan kesehatan seperti gangguan pendengaran, penglihatan, autisme atau ganggaun perkembangan lainnya yang menyertai juga memungkinkan menjadi penyebab anak down syndrome kesulitan dalam berkomunikasi.
Akan tetapi, kemampuan bicara pada anak dengan sindrom down ringan bisa diatasi dengan terapi wicara. Bagaimana caranya?
CARA MELATIH BICARA ANAK DOWN SYNDROME
Agar mengetahui jelas penyebab mengapa anak down syndrome terkendala dalam hal bebicara, disarankan untuk menemui ahlinya.
Komunikasi awal yang diperlukan oleh orangtua atau terapis adalah dengan memahami jenis ekspresi wajah atau bahasa isyarat yang digunakan si anak.
Anak-anak dengan down syndrome cenderung menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah atau bahasa isyarat dalam menyampaikan pesan terhadap orang lain.
Kesadaran akan sulitnya berkomunikasi secara tidak langsung membuat anak-anak dengan sindrom down automatis melakukan berbagai macam upaya agar pesannya dapat diterima dengan baik dan benar.
Makanya, nggak heran jika anak-anak berkebutuhan khusus memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi dengan teman difabel.
Nia, contohnya.
Menyadari keterbatasannya dalam berbahasa dan berkomunikasi. Kerap kali Nia menggunakan bahasa isyarat untuk menyampaikan pesannya.
Jika lapar, Nia akan mengelus perut sambil berkata, "Maem." atau, dia akan memegang kepalanya ketika merasa pusing lalu bilang, "Sakek, mbak iq."
Nyesek banget rasanya mendapatai adik saya kesulitasn dalam berbicara. Hingga usia 13 tahun pun -pada 22 Agustus 2020 kemarin- Nia masih suka menggunakan "bahasa planet ," yang sialnya kadang sulit saya terjemahkan.
Tapi apa boleh buat. Bukankah hidup selalu berisi lengkap paket kesedihan dan kebahagiaan. Ya, selain harus dijalani. Tetap berusaha dan tidak pantang menyerah adalah kunci kuat menjalani hidup.
Padahal, segala upaya telah dilakukan. Seperti mengerok lidah dengan cincin atau emas setiap malam jumat manis. Tetapi, mitos yang telah turun temurun itu pun tidak juga berhasil membuat Nia bisa bicara.
Malah kata dokter Meta, mengerik lidah dengan cincin emas bukanlah dasar perkembangan atau pertumbuhan anak. Hal tersebut malah bisa membahayakan si anak. Misalnya, melukai kulit lidah anak down syndrome akibat gesekan cincin yang terlalu kuat atau paling fatal cincin tersebut akan tertelan oleh si anak.
Hingga akhirnya, saya sadar, meski belum bisa disembuhkan, merawat dan mendidik anak down syndrome adalah tantangan luar biasa.
Selain sabar dan menerima keadaan, tidak memaksakan kehendak serta berhenti mengasihani adalah cara melatih anak down syndrome untuk mendiri.
Sedang untuk melatih bicara anak down syndrome layaknya Nia, saya menerapkan langkah-langkah sebagai berikut ini:
1| Eye Contact
Mendapat fokus dari Nia adalah hal yang lumayan sulit. Nia akan bergerak sesuka hati tanpa memperdulikan oran-orang sekitar atau seseorang yang berusaha membangun komunikasi dengannya jika Nia tidak menginginkan hal yang serupa.
Untuk itu, usahakan agar anak menatap mata kita ketika sedang berkomunikasi. Ajak anak bicara dengan perlahan agar mampu menerima pesan yang kita sampaikan.
2| Roleplay di Depan Kaca
Jangankan anak-anak, orang dewasa saja lebih suka dan merasa mudah menerima pesan yang disampaikan secara visual.
Bermain-main dengan menirukan beberapa karakter tokoh sebuah film atau profesi secara tidak langsung telah memberi gambaran berbagai macam jenis ekspresi kepada si anak.
Dengan begitu, anak akan paham bagaimana dia harus berekspresi ketika sedih, bahagia, marah atau takut.
3| Menjelaskan Perbedaan Sesuatu
Dulu, ketika Nia berusia sekitar 5 sampai 6 tahun, saya mengajarkan dia berbagai macam ekspresi ketika sedang kedinginan atau pada saat suhu udara berubah panas,.
Saya akan berpura-pura menggingil dengan kedua tangan saling merangkul di depan dada lengkap dengan mimik wajah kedinginan.
Atau saya akan membawa dua gelas berisi air putih. Dimana masing-masing gelas telah diisi air panas dan air dingin.
Dengan menerangkan perbedaan terhadap suatu benda, suhu dan berbagai macam lainnya, diharapkan anak akan mampu memahami segala bentuk perbedaan di sekitarnya.
4| Eja Perlahan
Eja setiap kata dengan pelan. Minta anak melihat kemudian menirukan apa yang kita ucapkan.
Hal ini biasa saya terapkan pada Nia ketika hendak mengajarkan kosakata baru.
Dengan begitu, Nia akan mengerti bagaimana bentuk mulut kita ketika melafalkan sebuah huruf.
5| Terapi Wicara
Sejujurnya, terapi wicara bagi anak down syndrome adalah salah satu proses penting yang sangat baik guna kelancaran berbahasa, berbicara dan komunikasinya.
Guru Nia di sekolah juga menyarankan hal demikian. Bu Nisa bilang, Nia adalah tipe anak yang mudah dilatih. Entah tergolong down syndrome ringan atau sedang, Nia perlahan selalu menunjukkan perkembangan positif di dalam kelas.
Walau sifat anak down syndrome cenderung moody-an dan khusus Nia adalah agak malas dalam urusan belajar, Nia selalu tahu bagaimana merespon orang-orang di sekitarnya.
Namun karena kemampuan berbicaranya yang belum lancar, lawan bicara Nia kerap kali kebingungan dalam menjalin komunikasi.
Alhasil, bukannya mampu berinteraksi, Nia malah sewot dan menghindar karena lawannya nggak ngerti apa yang dia maksud.
Nah, dalam terapi wicara, para terapis akan menyelidiki terlebih dahulu penyebab mendasar anak down syndrome mengalami lambat bicara.
Dalam hal ini, peran orangtua sangat berpengaruh. Dukungan yang diberikan oleh orang tersayang akan membantu proses perkembangan si anak.
Metode dan cara terapi wicara pada anak down syndrome pun berbeda-beda, tergantung tingkat kelainan yang diderita. Namun pada dasarnya tujuannya sama. Yaitu agar kemampuan berbicara dan berkomunikasi anak meningkat serta dapat menggunakan bahasa lebih efektif.
6| Latihan Berulang
Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, dimana IQ anak down syndrome dibawah 50, maka jangan kaget jika anak-anak dengan kromosom lebih ini sulit sekali menghafal sesuatu walau dalam beberapa hal, daya ingat mereka sangatlah bagus.
Oleh karena itu, lakukan tahapan kegiatan secara berulang-ulang. Jangan hanya sekali lalu merasa cukup.
Big No! Kamu salah besar!
Oke. hari ini hingga seminggu kemudian, mungkin Nia akan ingat apa saja yang telah dia pelajari di sekolah atau yang saya ajarkan dari rumah. Namun siapa yang bisa menjamin hal tersebut masih bisa diingat 10 hari lagi?
7| Konsisten
Poin terpenting dalam sebuah pencapaian besar adalah dengan berusaha terus-menerus.
Pantang mundur!
Sebab tidak ada patokan pasti pada usia berapa anak down syndrom bisa bicara.
Tanpa menerapkan target umur kapan Nia harus begini, harus begitu, harus bisa ini, harus bisa itu, saya selalu berusaha maksimal menciptakan komunikasi dengan Nia.
Meski sebenarnya hati kecil saya menginginkan Nia "sempurna," namun realita tidak dapat ditolak. Dengan memaksakan kehendak, yang ada malah saya jadi stres sendiri, Nia tertekan dan semua usaha jadi gagal.
Maka dari itu, hal sekecil apapun yang mampu Nia lakukan, sebisa mungkin saya respon dengan pujian atau kata-kata manis untuk membangkitkan semangatnya.
Saya dan keluarga juga berusaha selalu melibatkan Nia dalam kegiatan sehari-hari sebagai bentuk terapi wicara sederhana.
Usaha terus menerus setiap hari adalah bentuk perjuangan kami. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Bahkan, hasil tidak pernah mengkhianati usaha, bukan?
makasih sharingnya, aku ngajar cooking class buta naam ds juga
ReplyDeletepasti seru dan penuh tantangan ya, kak.
DeleteZeaaaaaaal :)
Saya terharu dan hanya bisa berkata terimakasih atas sharingnya.
ReplyDeletePerlu kesabaran dan pastinya perlu kasih sayang yang lebih.
Terima kasih :)
Deletekok diceluk "mbak iq"
ReplyDeleteasline sopo jenenge samean mbak?
hahahaha... kalau diluar "Elok." Kalo dirumah "Faiq," mbak :)
DeleteTerimakasih sharingnya Mbak. Memang tantangan yah bila anggota keluarga ada yg belum bicara. Sudah dicoba berbagai upaya. Sama nih dng cucuku, didiagnosa SPD, sensory processing disorder, ada kelambatan bicara juga. Aku juga tulis di blog, dng thread khusus SPD.
ReplyDeletebenar sekali mbak hani. selain dituntut untuk tidak mudah menyerah, semesta juga meminta kita agar sabar dan legowo dengan keadaan anak kita ya
DeleteSaya salut banget, melatih bicara pada anak yang berkebutuhan khusus emang perlu ekstra sabar ya mbak...beda dengan anak normal pada umumnya. Memang butuh dukungan dari keluarga... semangat mbak...
ReplyDeleteWah saya merasakan banget ini melatih anak bicara. Anak saya hingga usia 1.5 tahun masih belum bisa berbicara. Akhirnya dibawalah ke rumah sakit untuk diobservasi. Ternyata keterlambatan bicaranya karena ADHD. Beruntung anak saya ini termasuk tipe yang tidak mudah bicara. Sampai usia 6 tahun bicaranya masih belum lancar.
ReplyDeleteSekarang usianya sudah 10 tahun, dan cerewetnya minta ampun. Sepertinya kompensasi waktu kecil dia belum bisa bicara.
Semangat mbak! salut banget buat para orangtua dari anak-anak hebat ini. Mereka sama-sama berjuang keras. Tapi saya yakin hasil tidak akan mengkhianati usaha. Toh, buktinya sudah ada, anak down syndrome juga banyak yang sukses.
ReplyDeleteSemoga Nia makin tambah pandai ya Mbak. Sedikit demi sedikit yang penting maju terus...Semangaaat Nia...
ReplyDeleteAmin :)
Deleteterima kasih
salut dgn perjuangan nya mbak, meski tidak mudah bukan berarti nggak bisa dilatih ya mbak
ReplyDeletekita semua sama-sama berjuang kok mbak ^^ baik dengan doa maupun tindakan
Deletedan emang bener, susah bukan berarti gak bisa :)
Masya Allah.... Bener-bener butuh kesabaran dan ketelatenan ya, Nia. Btw, hal apa yang bisa diingat dengan sangat baik oleh anak DS? Duh, maafkan pengetahuanku yang kurang banget.
ReplyDeleteHal-hal seperti daily activty atau apapun yang dilakukan terus menerus mbak. Sebab anak DS itu sangat mudah pelupa
DeleteSemangat yang nggak boleh menyerah dan dukungan dari keluarga terdekatnya, insya Allah komunikasi dede Nia bisa lebih lancar. Optimis, mbak.
ReplyDeleteNia beruntung memiliki seorang kakak yang sangat peduli sama kondisinya. Semoga dengan terapi wicara yang dijalani Nia bisa membuatnya lebih lancar berkomunikasi kelak, dan lawan bicaranya pun bisa dengan mudah mengerti (k)
ReplyDeleteaku juga beruntung punya nia.
Deletedia penghibur terbaik dalam kerluarga.
tingkah ajaib nya selalu bisa bikin orang ketawa, meski sebenernya gak ada yang lucu >.<
Butuh kesabaran dan ketabahan ya, Mbak, dalam mengurus anak yang terkena some syndrome. Semoga Nia selalu diberi kesehatan, tumbuh dan berkembang dengan baik dan makin bisa berbicara dengan banyak kosa kata.
ReplyDeleteAmin ^^
Deleteterima kasih atas doa dan dukunganya, kak Eri
Masih ada ya Mbak mitos-mitos kayak gitu. Saya sendiri adalah orang yang memilih untuk tidak mempercayai mitos. Semoga adik Nia bisa cepat mengucapkan kata-kata ya... semangat kakaknya akan menular dan semoga lekas membuahkan hasil terbaik. Dari artikel ini saya belajar banyak terimakasih share-nya ya..
ReplyDeletesangking putus asanya dulu mbak. segala macam cara dicoba.
Deletetapi ya karena Allah belum berkehendak, mau mencoba sekeras apapun belum berhasil.
tapi alhamdulillah sekarang kosa kata Nia makin banyak, walau kata gurunya masih speec delay mengingat usianya saat ini -_-
terharu banget, kebetulan adik sepupu juga mengalami jadi bisa ikut merasakan...
ReplyDeletesemoga saudara nya kak niken juga punya semangat ya, biar sama-sama berhasil :)
DeleteAdikku juga down syndrom. Dulu baru bisa jalan pas usianya 4 tahun. Kalau bicara alhamdulillah lancar. Lupa sejak umur berapa yang jelas telat daripada anak normal.
ReplyDeleteBisa membaca dan menulis, hanya saja gaya bahasanya yang agak sukar di mengerti.
Salut atas kesabaran mbak, jadi ingat dengan kesabaran kedua orang tuaku dulu waktu adikku masih kecil. Semangat ya...
loh sama, adekku Nia juga baru bisa jalan pas umur 4 tahun mbak.
Deletetapi sampe sekarang masih speech delay. nulis sama baca aja belum bisa -_-
Senang bisa dapat pengetahuan dari sini, kebetulan teman kantor ada yang anaknya DS ijin aku rekomendasiin blog Mba untuk dibaca dia ya
ReplyDeletemonggo mbak Dani ^^
Deletesemoga bermanfaat ya :)
Konsistensi menjadi salah satu yang terpenting untuk melatih anak down syndrome berbicara yaa mbak.
ReplyDeletebener banget mbak. karena kalo gak konsisten, mereka kan suka lupa. jadi harus ngulang dari awal terus -_-
DeleteAku salut banget sama Mbak Elok, salut banget. Nia pasti bangga punya mbak spt Mbak Elok. Kangen ketemu Nia lagi mbak,
ReplyDeleteBaca dari awa sampai akhir, kunci utamanya memang perlu konsisten dg tipps 1-6 nya ya mbak. Smangat Mbk Elok, Nia pasti bisa *_*